Jakarta (27/2). Sebagai salah satu tahapan dalam penyusunan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025, Bappeda Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup menggelar sidang kelompok bertemakan pembangunan dan lingkungan hidup. Dalam penyusunan dokumen ini, perlu memperhatikan tantangan global, nasional, maupun tantangan di Provinsi DKI Jakarta itu sendiri yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi penghidupan di Provinsi DKI Jakarta.
Sidang kelompok ini dibuka langsung oleh Kepala Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deftrianov. Dalam sambutannya, Deftrianov menjelaskan pentingnya peningkatan keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Serta mampu mewujudkan konsep kota berkelanjutan mengacu pada usaha berjalannya perekonomian dan kegiatan sosial dengan meminimalisasir dampak buruk bagi lingkungan, sehingga generasi selanjutnya masih dapat tetap merasakan kota ramah lingkungan dengan kondisi terbaik yang bisa didapatkan.
Sidang kelompok Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup ini dihadiri oleh dua orang narasumber yang kompeten dibidangnya yakni, Ir. Raden Driejana, M.SCE, Ph.D. selaku Akademisi ITB dan Mohammad Irfan Saleh, ST, MPP, Ph.D selaku perwakilan dari Bappenas.
Irfan dalam paparannya menjelaskan pentingnya penguatan kerjasama wilayah metropolitan Jakarta dan sekitarnya untuk mendukung fungsi Jakarta sebagai pusat perdagangan, pusat kegiatan layanan jasa keuangan serta bisnis nasional dan global pasca pemindahan ibu kota negara. Isu penting lain yang disoroti adalah isu perubahan iklim. Dimana salah satu indikator penyiapan transformasi menuju Jakarta yang berketahanan adalah Jakarta mampu melakukan mitigasi sambil beradaptasi terkait isu perubahan iklim.
Selain itu Raden menambahkan, lebih dari 85% wilayah Jakarta merupakan lahan terbangun, sehingga menjadi salah satu indikator penyumbang penyebab perubahan iklim.
Selain itu sidang kelompok bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup ini juga menitik beratkan pada peran pemerintah dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air di Jakarta. Dimana keterbatasan sumber air permukaan menyebabkan masyarakat di Jakarta melakukan ektraksi air tanah secara berlebihan yang berdampak penurunan muka tanah di berbagai wilayah.
Pada akhirnya forum konsultasi yang melibatkan berbagai pihak ini, diharapkan dapat menjadi instrumen efektif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing bagi Provinsi DKI Jakarta untuk berbicara sebagai salah satu kota global di dunia. Terutama dibidang pembangunan dan lingkungan hidup.