Saat ini Indonesia memasuki tahun kedua pandemi dan belum bisa diprediksi kapan pandemi akan berakhir. Varian delta yang merupakan gelombang kedua pandemi Covid-19 telah melanda DKI Jakarta pada tahun 2021. Sendi-sendi perekonomian pun terdampak dengan berkurangnya aktivitas ekonomi yang tercermin dengan terjadinya deflasi ekonomi di beberapa periode tahun 2021, namun secara agregat ekonomi DKI Jakarta terus tumbuh.
Pada tahun 2021, ekonomi DKI Jakarta berhasil tumbuh sebesar 3,56% yang mana tahun sebelumnya sempat terkontraksi. Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi DKI Jakarta masih terus berlangsung yang didorong dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, penguatan kinerja ekonomi global, program percepatan vaksinasi dan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional. Secara grafis juga pergerakan ekonomi DKI Jakarta cenderung naik meskipun pertumbuhannya masih dibawah proyeksi pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang tertulis di RKPD 2022 (5-5.4%). Hal ini memberikan optimisme kepada pemerintah dan masyarakat untuk terus melakukan upaya kolaboratif guna memulihkan kondisi perekonomian DKI Jakarta seperti sebelum pandemi Covid-19.
Tumbuhnya ekonomi DKI Jakarta pada tahun 2021 didukung oleh tumbuhnya semua komponen dari sisi pengeluaran yang juga mencerminkan mulai pulihnya ekonomi sebab naiknya aktivitas sosial ekonomi. Tumbuhnya konsumsi pemerintah yang digunakan untuk penanggulangan Covid-19 seperti vaksinisasi tercermin dari banyaknya warga DKI Jakarta yang telah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 82,22% per tanggal 07/02/2022. Sementara itu tumbuhnya Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) didorong oleh kenaikan investasi berupa bangunan dan barang modal baik impor maupun domestik. Dari sisi lapangan usaha, ekonomi DKI Jakarta tumbuh sebab tumbuhnya sektor Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan, Industri Pengolahan, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (07/02/2022)