Jakarta (24/1). Jum’at, 19 Januari 2024 lalu, menjadi hari terakhir rangkaian diskusi panel penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025-2045, di gedung Pola, Balaikota Jakarta, mengangkat tema "Jakarta Menjadi Pusat Ekonomi Asia Tenggara".
Diskusi dipandu oleh 5 narasumber terkemuka, yaitu Raden Pardede, Direktur Utama PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Shirley Dhewayani Santoso, Presiden Direktur AT Kearney, dan Hosea Andreas Runkat, Chairman of Indonesian Exhibition Companies Association (IECA-Asperapi).
Setiap narasumber menyampaikan pandangannya mengenai langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai pusat ekonomi di Asia Tenggara. Mereka juga mencermati tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam perjalanan mencapai tujuan ambisius ini.
"Jakarta sebagai kota pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia harus berperan lebih untuk mendorong Indonesia sebagai episentrum ASEAN. Kondisi perekonomian yang stabil dan prospek ekonomi jangka menengah mempengaruhi investment grade terkait dengan kepercayaan investor," ungkap Raden Pardede.
Shirley Dhewayani Santoso menambahkan, "Besar pertumbuhan penduduk yang dominan pada usia produktif serta kontribusi perekonomian yang besar, menjadikan Jakarta berperan sangat penting bagi pertumbuhan Indonesia."
Hosea Andreas Runkat menjelaskan, "Pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan yang semakin membaik, menarik banyak investor lokal maupun asing berinvestasi di Indonesia, khususnya Jakarta, baik sebagai penyelenggara maupun peserta. Kerja sama antar pemerintah daerah di Asia Tenggara juga penting untuk meningkatkan daya saing kawasan."
Secara umum, para narasumber sepakat bahwa Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi Asia Tenggara. Namun, mereka menegaskan bahwa persiapan yang baik diperlukan agar potensi tersebut dapat terealisasi. Diskusi panel ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dalam merancang strategi pembangunan masa depan Jakarta, khususnya dalam penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025-2045.