Bincang Riset dan Inovasi: Pengarusutamaan dan Pembangunan Ekosistem Riset dalam Penyusunan Kebijakan Publikasi di Jakarta Bincang Riset dan Inovasi: Pengarusutamaan dan Pembangunan Ekosistem Riset dalam Penyusunan Kebijakan Publikasi di Jakarta

Bincang Riset dan Inovasi: Pengarusutamaan dan Pembangunan Ekosistem Riset dalam Penyusunan Kebijakan Publikasi di Jakarta




Jakarta (26/08). Jakarta, yang akan bertransformasi menjadi kota global, membutuhkan lebih dari sekadar gedung pencakar langit dan infrastruktur modern. Kota ini membutuhkan inovasi dan solusi berbasis riset untuk mengatasi berbagai tantangan urban yang kompleks. 

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melalui Pusat Riset dan Inovasi Daerah (PRID) mengadakan acara Bincang Riset dan Inovasi dengan tema Pengarusutamaan dan Pembangunan Ekosistem Riset dalam Penyusunan Kebijakan Publik. 

Acara ini diadakan pada Senin, 26 Agustus 2024, di Komplek Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan menghadirkan dua narasumber ternama: Prof. Bambang Brodjonegoro, PhD, yan merupakan Menteri Riset & Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional masa jabatan 2019-2021, serta Dr. Bagus Muljadi, Assistant Professor, Faculty of Engineering, University of Nottingham. 



Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Tri Indrawan. Dalam sambutannya ia menyebutkan riset dan inovasi menjadi salah satu pendorong utama kemajuan dalam sebuah kota. Melalui riset yang mendalam, kita dapat memahami serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi masyarakat, dan menciptakan solusi inovatif. Inovasi yang dihasilkan dari riset ini membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan dan kemajuan di perkotaan.

Membudayakan riset dan inovasi di setiap sendi kehidupan menjadi kunci untuk mengatasi persoalan. Hal tersebut perlu didorong dengan menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang berkelanjutan serta terintegrasi tambahnya.

Senada dengan hal tesebut, Dalam sambutannya, Prof. Bambang Brodjonegoro, PhD menekankan pentingnya ekosistem riset dan inovasi dalam penyusunan kebijakan publik, khususnya di kota besar seperti Jakarta yang sedang bertransisi menjadi kota global. 


Menurut beliau, riset bukan hanya sekadar upaya untuk memahami situasi saat ini, tetapi juga sebagai alat prediktif untuk merancang masa depan.

"Jakarta, yang nantinya tidak lagi menjadi ibu kota negara, harus tetap menjadi pusat ekonomi, budaya, dan inovasi. Untuk itu, kebijakan publik yang diambil harus berbasis pada data dan riset yang mendalam. Inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perkotaan yang semakin kompleks," ujar Prof. Bambang. 

Beliau juga menekankan bahwa pembangunan ekosistem riset harus dilakukan secara menyeluruh, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga sektor swasta. "Tanpa sinergi yang kuat antara riset dan kebijakan, Jakarta bisa tertinggal dalam kompetisi global," tambahnya.



Sementara itu, Dr. Bagus Muljadi memberikan perspektif dari dunia akademisi tentang bagaimana membangun ekosistem riset yang kuat di Jakarta. 

"Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi, terutama dengan jumlah penduduk dan universitas yang besar. Dengan memanfaatkan teknologi dan kolaborasi internasional, kita bisa membangun ekosistem riset yang tidak hanya mendukung kebijakan lokal, tetapi juga berkontribusi pada pengetahuan global," jelasnya.

Dr. Bagus juga menyoroti pentingnya integrasi antara riset akademis dan kebutuhan industri. Menurutnya, banyak inovasi yang lahir dari kolaborasi ini yang dapat memberikan solusi praktis terhadap masalah perkotaan seperti kemacetan, banjir, polusi, dan ketimpangan sosial.

Acara ini menjadi momentum penting bagi Jakarta dalam perjalanan menuju status kota global. Kedua narasumber sepakat bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, Jakarta harus bertransformasi menjadi kota yang didorong oleh pengetahuan dan inovasi. Dengan riset yang terintegrasi dalam setiap kebijakan, Jakarta dapat menjadi kota yang adaptif, berkelanjutan, dan inklusif.

Di akhir acara, peserta diajak untuk berdiskusi dan berbagi ide tentang bagaimana membangun ekosistem riset yang lebih baik di Jakarta. Tanggapan yang muncul menunjukkan antusiasme dan komitmen berbagai pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan Jakarta yang lebih baik.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi pusat ekonomi, tetapi juga sebagai kota yang terus berinovasi dan menjadi panutan bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia.
Artikel Terkait
Aksesbilitas
Perbesar Text
Kecilkan Text
Readable Font
Atur Ulang / Reset