Jakarta (03/05). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta kembali melanjutkan rangkaian kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi.
Bertempat di Graha Ali Sadikin, komplek Balaikota DKI Jakarta, Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Bappeda Pemprov DKI Jakarta mengawali sidang kelompok Musrenbang RKPD tahun 2025 dan RPJPD tahun 2025 – 2045 pada Kamis, 02 Mei 2024.
Pelaksanaan Musrenbang RPJPD 2025 - 2045 ini bertujuan untuk penajaman terhadap visi, misi, sasaran pokok dan arah kebijakan Jakarta serta penyelarasannya dengan rencana nasional dengan melibatkan beragam pemangku kepentingan.
Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam kerangka mewujudkan cita-cita Indonesia Emas Tahun 2025-2045, yang mana daerah sesuai kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Sidang kelompok ini dibuka dan dipimpin oleh Kepala Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deftrianov. Dalam sambutannya, Deftrianov menjelaskan terdapat 3 tantangan yang harus dihadapi Jakarta sebagai Kota Global paska sudah tidak lagi menjadi ibukota negara. Salah satu tantangan tersebut adalah perbaikan hal fundamental mencakup mitigasi banjir, pengurangan emisi dan akses air bersih serta pengelolaan dan penanganan sampah.
Lebih lanjut Deftrianov menambahkan ada misi wajib yang harus dicapai dalam penyusunan RPJPD tahun 2025 - 2045. Diantaranya mewujudkan sumber daya manusia Jakarta yang unggul, produktif dan sejahtera, mewujudkan Jakarta yang layak huni serta mewujudkan regulasi dan tata kelola pelayanan publik Jakarta yang berkualitas, harmonis, adaptif dan berintegritas.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh 2 narasumber ternama, yakni Prof. Bambang Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. yang merupakan Menteri Riset dan Teknologi RI Tahun 2019-2021 dan Menteri PPN/Bappenas RI Tahun 2016-2019, serta D.Phil. Hendricus Andy Simarmata, ST., M.Si yang merupakan Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia.
Prof. Bambang Brodjonegoro dalam paparannya menjelaskan terdapat beberapa point urgensi terkait infrastruktur prioritas yang harus dimiliki Jakarta jika ingin menjadi Kota Global kedepannya.
Infrastruktur prioritas itu antara lain percepatan pembangunan transportasi publik (MRT, LRT, BRT) yang nantinya akan berguna untuk mengurangi kemacetan yang mengakibatkan kerugian ekonomi dan bertambahnya polusi udara dan emisi GRK. Selain itu pembangunan jaringan gas perkotaan yang dapat membantu menurunkan beban fiskal negara dan menjamin ketersediaan pasokan bahan bakar dan energi yang lebih bersih dan murah jika dibandingkan dengan LPG.
Senada dengan Prof. Bambang Brodjonegoro, ketua IAP Andy Simarmata menjabarkan tentang permasalahan yang tengah dihadapi kota-kota global di dunia, yakni krisis air dan fenomena penurunan tanah yang makin parah dari tahun ke tahun, yang salah satunya disebabkan oleh eksploitasi air tanah secara masif.
Andy menambahkan, membangun sistem air pipa dan air keran akan jadi solusi yang akan membuat Jakarta kompetitif diantara kota global dunia terkait permasalahan air dan land subsidence.
Kedepan, partisipasi dari semua pihak khususnya masyarakat Jakarta sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi besar Jakarta, tak hanya sebagai kota global yang terpandang di kancah dunia, namun sebagai kota idaman untuk hidup dan ditinggali. Selain itu partisipasi tersebut sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi rencana pembangunan yang disusun dan disepakati.