Permintaan agregat dari domestik maupun luar negeri mengalami peningkatan. Hal tersebut didorong oleh naiknya aktivitas dan mobilitas masyarakat seiring dengan adanya relaksasi PPKM. Lalu kemudian, menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian Provinsi DKI Jakarta. Peningkatan kegiatan lembaga keagamaan dan partai politik menjelang pesta demokrasi tahun 2024 juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian ini. Namun, di sisi lain, perlambatan ekonomi global dan kenaikan harga komoditas masih menahan laju percepatan perekonomian.
Pada triwulan IV tahun 2022, ekonomi Provinsi DKI Jakarta tumbuh sebesar 4,85% dibandingkan triwulan IV tahun 2021. Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan III tahun 2022 tumbuh sebesar 2,69%. Kondisi perekonomian tahun 2022 (c-to-c), tumbuh 5,25% dibandingkan tahun 2021. Hal tersebut memberikan sinyal positif bagi perkembangan kondisi ekonomi Provinsi DKI Jakarta.
Tumbuhnya ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada triwulan IV tahun 2022 secara year on year didorong oleh kinerja positif sebagian besar komponen dari sisi pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Ekspor yang terlihat dari peningkatan ekspor barang dan jasa. Selain itu, komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) juga turut tumbuh seiring meningkatnya aktivitas lembaga yang juga tercermin dari naiknya volume penjualan listrik kategori sosial. Di sisi lain, dari lapangan usaha, Jasa Lainnya tumbuh 14,77% didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat yang dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengunjung ke tempat rekreasi.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 terhadap 2021 (c-to-c) didorong oleh seluruh komponen dari sisi pengeluaran kecuali komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP). Komponen ekspor tumbuh paling tinggi yang diikuti oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (PKLNPRT). Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) juga tumbuh positif akibat peningkatan aktivitas sosial ekonomi masyarakat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha, Jasa Lainnya tumbuh tertinggi kemudian diikuti oleh Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang didukung oleh peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jakarta dan pengunjung restoran.
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (06/02/2023)