Perekonomian global sedang mengalami perlambatan, namun pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta masih dapat terjaga. Peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian Provinsi DKI Jakarta pada Triwulan II Tahun 2023. Peningkatan tersebut diakibatkan adanya momen liburan sekolah dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) serta beberapa event berskala nasional maupun internasional.
Pada triwulan II tahun 2023, ekonomi Provinsi DKI Jakarta tumbuh sebesar 5,13% dibandingkan triwulan II tahun 2022. Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif secara year on year. Pengeluaran Konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga) tumbuh tertinggi sebesar 9,53% secara year on year. Hal tersebut didukung oleh peningkatan aktivitas organisasi keagamaan dan partai politik menjelang pesta demokrasi tahun 2024. Selanjutnya, kinerja Kelompok Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) juga mampu memberikan share positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta dengan tumbuh sebesar 6,06% secara year on year. Hal tersebut didorong oleh naiknya belanja pegawai dan belanja bantuan sosial.
Secara year on year, dari sisi lapangan usaha, Transportasi dan Pergudangan mencatat kinerja tertinggi dengan tumbuh sebesar 18,05%. Mobilitas yang tinggi saat momen mudik dan momen liburan berdampak pada peningkatan aktivitas transportasi dan pergudangan. Selain itu, momen tersebut juga meningkatkan aktivitas belanja online yang juga mendorong kinerja jasa pengiriman.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta secara quarter to quarter (q-to-q) tercatat sebesar 1,25%. Dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) tumbuh paling tinggi sebesar 40,71% secara quarter to quarter (q-to-q). Konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga) juga menjadi pendorong seiring dengan peningkatan aktivitas organisasi masyarakat dan lembaga keagamaan selama hari besar keagamaan (Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Paskah, dan Waisak). Komponen Pengeluran Konsumsi Rumah Tangga juga tumbuh positif secara quarter to quarter (q-to-q) yang dapat diindikasikan dengan meningkatnya impor barang konsumsi dan indeks ritel.
Selanjutnya dari sisi lapangan usaha, secara quarter to quarter (q-to-q) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh tertinggi sebesar 18,73% yang didukung oleh peningkatan belanja pegawai pemerintah yakni karena adanya pencairan Tunjangan Hari Raya (THR). Selanjutnya, diikuti oleh pertumbuhan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,94%. Hal tersebut diindikasikan oleh naiknya KwH listrik terjual dan kenaikan volume gas kota yang disalurkan.
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (07/08/2023)