Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Inflasi Masih Berlanjut Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Inflasi Masih Berlanjut

Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Inflasi Masih Berlanjut

Perkembangan inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta selama kurun waktu empat tahun terakhir terus berfluktuasi dengan tren yang berbeda antar tahunnya. Pada bulan September dan Oktober 2022, inflasi year on year tercatat cukup tinggi bahkan melampaui tingkat inflasi sebelum pandemi Covid-19. Pada bulan September tercatat inflasi year on year sebesar 4,61% yang disebabkan oleh naiknya harga Bahan Bakar MinyaK (BBM), inflasi yang tinggi terus berlanjut pada bulan Oktober 2022 yang mencapai 4,47% hanya turun tipis dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM masih berpengaruh terhadap tingkat inflasi pada bulan Oktober 2022 akibat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa terutama jasa angkutan dalam dan luar kota.

Provinsi DKI Jakarta pada bulan Oktober 2022 mengalami deflasi ringan secara month to month sebesar 0,05% dimana pada bulan sebelumnya terjadi inflasi yang cukup dalam sebesar 1,21%. Sampai dengan Oktober 2022, laju inflasi tahun kalender (ytd) telah menyentuh angka 3,59% hampir tiga kali lipat inflasi tahun kalender (ytd) Oktober tahun lalu yang hanya sebesar 1,20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan inflasi yang sangat signfikan pada tahun 2022.

Inflasi year on year pada bulan Oktober 2022 dipicu oleh kenaikan indeks harga pada seluruh kelompok pengeluaran kecuali kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kenaikan indeks harga tertinggi yakni pada kelompok transportasi yang masih dipengaruhi naiknya harga BBM pada September 2022. Kelompok transportasi memberikan andil inflasi year on year sebesar 1,59%. Komoditas utama yang menjadi pemicu pada kelompok tersebut yaitu bensin, jasa angkutan udara, dan jasa angkutan dalam kota. Kelompok selanjutnya yang menjadi pendorong yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,17% yang didorong oleh kenaikan harga cabai merah, telur ayam ras, dan rokok kretek filter. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga turut memberikan sumbangan inflasi yang dipicu oleh naiknya harga bahan bakar rumah tangga, sewa rumah, dan kontrak rumah.

Inflasi Provinsi DKI Jakarta pada bulan Oktober 2022 tercatat secara year on year berada di luar range proyeksi inflasi Provinsi DKI Jakarta pada RKPD 2022 (3±1%). Namun, secara nasional Provinsi DKI Jakarta menempati posisi ke 85 dari 90 kota dengan urutan inflasi tertinggi hingga terendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa inflasi Provinsi DKI Jakarta relatif rendah. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di sekitar Provinsi DKI Jakarta, inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta (4,47%) berada pada posisi terendah dibandingkan kota Bogor (5,96%), Depok (6,24%), Tangerang (5,17%), dan Bekasi (5,75%).

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/11/2022)

Artikel Terkait
Aksesbilitas
Perbesar Text
Kecilkan Text
Readable Font
Atur Ulang / Reset