Hingga kini, Jakarta masih berada di peringkat ke-74 dari 156 kota di dunia. Sedangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan Jakarta masuk ke 20 besar kota dunia pada 2045. Agar ada peta jalan yang memandu pembangunan Jakarta sebagai kota global nan inklusif, kompetitif, berketahanan, serta berkelanjutan, Pemprov DKI Jakarta meluncurkan buku Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City di Ruang Pola, Balai Kota, pada Rabu, 6 Maret 2025.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, peluncuran buku ini merupakan momentum krusial bagi pembangunan kota Jakarta, sebagai cetak biru hasil refleksi mendalam, kerja keras, dan kolaborasi berbagai pihak, dalam merancang masa depan kota Jakarta. "Dalam implementasinya, perlu upaya bersama dari berbagai stakeholders untuk dapat berkomitmen, bersinergi, serta berperan aktif dalam mewujudkan Jakarta berada pada jajaran 20 besar kota global dunia," katanya.
Sambutan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam peluncuran buku Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City.
Buku ini disusun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan A. T. Kearney, firma konsultan manajemen global yang menerbitkan Global City Index. Buku tersebut menggambarkan kota Jakarta, dari kekuatan, peluang, hingga tantangan yang dihadapinya. Buku itu diterbitkan secara bilingual, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,yang terdiri dari delapan buku, yakni: 1. Vision & Mission (Visi & Misi); 2. Business & Economy (Bisnis & Ekonomi); 3. Society & Workforce (Masyarakat & Tenaga Kerja); 4. Tourism & Branding (Pariwisata & Penjenamaan Kota); 5. Environment & Sustainability (Lingkungan dan Berkelanjutan); 6. Infrastructure & Mobility (Infrastruktur dan Mobilitas); 7. R & D and Innovation (Litbang & Inovasi); 8. Governance, Institution & Financing (Tata Kelola, Kelembagaan & Pembiayaan).
Peluncuran delapan jilid buku Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City.
Buku ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat dalam memahami langkah-langkah yang harus diambil agar Jakarta dapat bersaing dengan kota-kota global lain. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mengimplementasikan strategi-strategi yang dituangkan dalam buku tersebut, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kota Jakarta yang lebih modern, ramah lingkungan, serta berkelanjutan.
Pramono mengemukakan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, kota ini mendefinisikan kembali peran dan tanggung jawabnya dalam membentuk masa depan Indonesia, yaitu menjadi pusat perekonomian nasional serta kota global. Ia mencontohkan Osaka di Jepang yang berhasil mengangkat identitas budayanya sebagai national kitchen, Guangzhou di Cina yang berfokus transformasi sumber daya manusia melalui riset akademis dan kolaborasi internasional, atau Melbourne di Australia yang sukses membangun kota cerdas sebagai pendorong ekonomi, investasi, serta bisnis global.
Ia mengungkapkan, visi untuk mencapai Top 20 Global City kota Jakarta ditopang tujuh pilar utama, yaitu: 1. Bisnis dan Ekonomi yang berorientasi terhadap industri vertikal, pengembangan pesisir, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), serta start-up; 2. Masyarakat dan Tenaga Kerja yang unggul berkompetensi didukung oleh layanan pendidikan dan kesehatan andal serta perumahan terjangkau; 3. Pariwisata dan Branding yang mendorong perkembangan ekonomi kreatif serta branding kota global; 4. Lingkungan dan Keberlanjutan yang memastikan tersedia Ruang Terbuka Hijau (RTH), penggunaan energi terbarukan, manajemen air dan pengelolaan sampah, serta ketahanan bencana; 5. Infrastruktur dan Mobilitas yang modern serta andal; 6. R&D dan Inovasi yang terus-menerus dengan ekosistem serta sumber daya yang optimal; 7. Tata Kelola, Kelembagaan, dan Pembiayaan melalui penguatan tata kelola pemerintahan yang agile, penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta pengembangan pembiayaan pembangunan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania menegaskan, buku ini sejalan dengan target dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025-2045. Penyusunannya melibatkan Kementerian/Lembaga (K/L), dunia usaha, akademisi, praktisi, asosiasi, Non-Governmental Organization (NGO), start-up, serta stakeholder terkait lainnya.
Sambutan Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania dalam peluncuran buku Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City.
Sedangkan dalam sesi diskusi, Penasehat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Bambang Brodjonegoro memaparkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta sangat ditentukan investasi swasta, yang mensyaratkan pelayanan birokrasi efektif, agar dunia wirausaha berkembang. Mantan Menteri Keuangan dan Perencanaan Pembangunan Nasional itu juga menandaskan, Jakarta membutuhkan public housing yang affordable dan public transportation. "Seperti seorang kawan saya yang tinggal di Yokohama, Jepang. Tapi, ia bekerja di Tokyo, yang dapat ditempuh dalam waktu satu jam dengan MRT (Mass Rapid Transit)," ujarnya.
Bambang pun merekomendasikan sektor jasa digital dan sustainable sebagai penghela bisnis urban services di Jakarta. Ia kembali mencontohkan Jepang sebagai negara yang selalu masuk dalam sepuluh besar ternyaman di dunia. "Liveability Jepang kalau enggak Tokyo, ya Osaka, atau keduanya yang masuk daftar setiap tahun. Selain itu, kota-kota di Eropa Barat, Australia seperti Melbourne dan Sidney, maupun Kanada semisal Toronto dan Vancouver," tuturnya.
Sementara, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede menambahkan, dengan goals yang jelas dalam buku ini, para pemangku kepentingan di Jakarta mempunyai acuan untuk mencapai target Jakarta top 20 global city pada 2045.
Diskusi dalam peluncuran buku Jakarta Rise#20: Path Towards Top 20 Global City.
Delapan Jilid Buku Jakarta Rise #20: Path Towards Top Global City dapat diakses publik melalui tautan ini: