Penurunan Harga Bahan Makanan Mendorong DKI Jakarta Mengalami Deflasi Penurunan Harga Bahan Makanan Mendorong DKI Jakarta Mengalami Deflasi

Penurunan Harga Bahan Makanan Mendorong DKI Jakarta Mengalami Deflasi

Sepanjang tahun 2022, dinamika inflasi DKI Jakarta terus berfluktuatif. Pasca 5 (lima) bulan berturut-turut mengalami deflasi, pada bulan Agustus 2022 terjadi deflasi untuk kedua kalinya dimana deflasi pertama kali terjadi pada bulan Februari 2022. Di tengah naiknya harga komoditas strategis, harga kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau justru mengalami penurunan. Hal tersebut menjadi pemicu utama Provinsi DKI Jakarta mengalami deflasi. Selain itu, koreksi harga pasca inflasi yang cukup tinggi pada bulan sebelumnya menjadi pendorong terjadinya deflasi yang semakin dalam. Di tengah ketidakpastian dinamika ekonomi global, tentunya hal ini menjadi sinyal bahwa harga di pasaran sudah cenderung terkontrol. Namun, pergerakan inflasi tidak terlepas dari tekanan global karena terdapat beberapa kelompok komoditas yang masih mengalami inflasi.

Nilai deflasi Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2022 sebesar 0.11%, dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0.57%. Sampai dengan Agustus 2022, laju inflasi tahun kalender (ytd) menyentuh angka 2.41%, sedangkan inflasi year on year (yoy) sebesar 3.30%. Deflasi pada bulan ini disebabkan oleh 3 (tiga) dari sebelas kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, sedangkan delapan kelompok lainnya mengalami inflasi. Deflasi terdalam disebabkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil yang relatif tinggi kelompok tersebut mampu mendorong indeks harga konsumen terdepresiasi dan terjadi deflasi.

Deflasi ini dipicu oleh turunnya harga bahan makanan. Komoditas utama yang memberikan andil deflasi yaitu cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, dan minyak goreng yang berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Memadainya pasokan komoditas-komoditas tersebut di pasaran mendorong turunnya harga. Namun, beberapa komoditas barang/jasa mengalami kenaikan harga dan menahan laju deflasi seperti kontrak rumah, sewa rumah, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, biaya sekolah, dan bensin

Inflasi Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2022 tercatat secara year on year masih dalam range proyeksi inflasi Jakarta pada RKPD 2022 (3±1%) sehingga masuk dalam kategori aman. Di samping itu, Provinsi DKI Jakarta masuk ke dalam 79 kota yang mengalami deflasi dari 90 kota IHK. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di sekitar Provinsi DKI Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang juga mengalami deflasi, hanya Bekasi yang mengalami inflasi.

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/09/2022)

Artikel Terkait
Aksesbilitas
Perbesar Text
Kecilkan Text
Readable Font
Atur Ulang / Reset