Jakarta (23/04). Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, secara resmi membuka Pleno Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.
Acara yang diadakan di Balai Kota DKI Jakarta ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian PPN/Bappenas RI, serta juga dihadiri langsung oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, H. Prasetyo Edi Marsudi, S.H.
Dalam sambutannya, Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa penyusunan RKPD dan RPJPD ini dilakukan pada masa peralihan Jakarta dari ibukota negara menjadi kota global ditengah tantangan perekonomian dan kondisi dunia yang tengah bergejolak. Kedepannya, Jakarta akan menghadapi beragam tantangan, diantaranya akselerasi pembangunan infrastruktur dalam kapasitas fiskal APBD yang terbatas, kemudian ada perubahan paradigma dalam implementasi kegiatan dan pembangunan yang berstandar internasional serta penciptaan roda perekonomian perkotaan yang baru.
Heru menambahkan jika ingin mewujudkan Jakarta menjadi kota global harus memenuhi beberapa parameter penting diantaranya, ekonomi yang mapan dan terkoneksi secara global, ruang yang nyaman untuk dihuni hingga kapasitas riset dan inovasi yang baik dan menerus.
Selain itu Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania dalam laporannya menjelaskan bahwa Musrenbang RPJPD 2025-2045 bertujuan untuk penajaman terhadap visi, misi, sasaran pokok dan arah kebijakan Jakarta serta penyelarasannya dengan rencana nasional.
Dalam upaya menjaring aspirasi masyarakat melalui pelaksanaan Musrenbang tingkat kota/kabupaten administrasi di Jakarta telah diperoleh sebanyak 11.136 usulan. Kemudian ada 705 usulan yang disampaikan langsung pada reses DPRD melalui sistem e-Musrenbang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berharap sekaligus berupaya di tahun 2045, bahwa Jakarta mampu bersaing dengan kota global lainnya dalam segi SDM dan ekonomi yang unggul, kokoh dan berdaya saing, tata kelola pemerintahan yang berintegritas dan adaptif serta lingkungan yang lestari dan nyaman untuk ditinggali.
Ketua DPRD DKI Jakarta, H. Prasetyo Edi Marsudi, S.H. dalam sambutannya berpesan agar kedepannya Jakarta harus lebih kreatif, inovatif dan membuat terobosan yang bermanfaat.
Forum Musrenbang ini jadi salah satu bagian penting untuk mewujudkan Jakarta sebagai Competitive Global City sehingga penyusunan dokumen perencanaan strategis yang menentukan wajah Jakarta kedepan perlu dilakukan secara cermat, dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku dan mempertimbangkan kondisi terkini.
Hadir juga dalam pleno ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si yang dalam arahannya menjelaskan bahwa Jakarta yang luasnya yang tak seberapa mampu menyumbang 17 % lebih perekonomian nasional.
Suhajar menambahkan kalau kedepannya, Jakarta akan mendapat kewenangan khusus di 15 urusan pemerintahan, diantaranya pekerjaan umum, penanaman modal, lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan yang sama Inspektur Utama Kementerian PPN/BAPPENAS, Dr. Rr. Trisacti Wahyuni, AK, M.Ak dalam arahannya menjelaskan bahwa Jakarta merupakan lokomotif perekonomian di pulau Jawa khususnya dan GDP nasional pada umumnya, dimana nantinya Jakarta diharapkan dan diarahkan menjadi kota global hijau yang menjadi simpul ekonomi Asia Tenggara terutama saat sudah tidak menjadi ibukota negara lagi.
Trisacti menambahkan bahwa Jakarta juga memiliki beberapa isu strategis yang tetap menjadi concern di tahun 2025, diantaranya tingkat kemacetan lalu lintas yang cukup tinggi, tingginya resiko bencana dan pencemaran udara hingga kurangnya daya tarik iklim investasi.
Pada penghujung acara, Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Dr. Luky Alfirman, S.T., M.A dalam arahannya menjelaskan meskipun berhasil melalui pandemi & terus tumbuh kuat, kondisi ekonomi global terus diwarnai berbagai gejolak dan tantangan berat yang harus dimitigasi.
Walaupun perekonomian daerah terus tumbuh, kemiskinan menurun namun tingkat pengangguran terbuka masih cukup tinggi, sehingga diperlukan strategi agar pertumbuhan semakin inklusif.
Luky menitipkan pesan dimana kemampuan penyerapan anggaran Jakarta masih belum optimal, kinerjanya perlu ditingkatkan, dimana ruang fiskal yang ada dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan sebagai global city.
Kedepan, Jakarta diharapkan memiliki nilai-nilai, optimisme dan kolaborasi yang akan mengajak semua pihak secara bersama-sama mewujudkan mimpi besar Jakarta, tak hanya sebagai salah satu kota global yang dipandang di kancah dunia, namun sebagai kota idaman untuk hidup dan ditinggali dengan nyaman.