Dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Jakarta, pada Kamis (1/9), Bappeda Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Koordinasi Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) Tahun 2023-2027. Rapat koordinasi ini dibuka dan dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, S.IP., M.Si.
Pada kesempatan ini, Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa kehadiran SDGs sangat vital karena dapat menentukan arah global. Beliau mengajak semua jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk dapat berkontribusi dalam mendorong kesuksesan implementasi SDGs. Adapun hal utama yang menjadi poin penting adalah kesadaran kita sebagai warga dunia dalam membangun kolaborasi mencapai target SDGs pada 2030.
Acara ini juga turut mengundang Gantjang Amannullah, MA dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) untuk menyampaikan gagasan bagaimana indikator target SDGs seharusnya dibuat dalam RAD. Dalam kesempatan ini, Gantjang berharap semoga pandemi COVID-19 tidak menurunkan semangat dan target yang sudah ditetapkan dalam nilai-nilai SDGs. Pada 2030 nanti juga, diharapkan tidak ada satu pun warga Jakarta yang merasakan left behind.
Dalam upaya meraih target-target SDGs ini, kita juga perlu mengedepankan prinsip inklusivitas di mana setiap lapisan masyarakat harus dilibatkan. Selain itu, prinsip kolaborasi juga harus dijunjung tinggi. Hal ini dikarenakan kita tidak bisa membangun Kota Jakarta sendirian. Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak dengan membangun kolaborasi, sehingga lebih mudah dan cepat dalam mencapai target-target pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, Gantjang juga memaparkan bahwa terdapat 6 (enam) Strategi Besar Transformasi Ekonomi Indonesia dalam “Build Forward Better” dengan SDGs sebagai instrumen utamanya. Strategi pertama yakni SDM Berdaya Saing yang terdiri dari sistem kesehatan, pendidikan, riset dan inovasi. Strategi kedua adalah Produktivitas Sektor Ekonomi seperti, industrialisasi, produktivitas UMKM, dan modernisasi pertanian. Strategi ketiga, Ekonomi Hijau di antaranya, ekonomi rendah karbon, blue economy, transisi energi. Strategi keempat merupakan Transformasi Digital yang terdiri dari infrastruktur digital, pemanfaatan digital, serta penguatan enabler. Strategi kelima, Integrasi Ekonomi Domestik. Ini meliputi infrastruktur konektivitas: superhub, hub laut, hub udara, serta domestic value chain. Terakhir, strategi keenam adalah Pemindahan Ibukota Negara (IKN), yang meliputi sumber pertumbuhan baru dan penyeimbang ekonomi antar wilayah.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta memiliki peran penting dalam pelaksanaan SDGs di antaranya, memperkuat komunikasi, sosialisasi dan advokasi; mendorong pengembangan dan peningkatan data; melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan SDGs; serta memperkuat kerjasama dengan stakeholders terkait lainnya seperti, Civil Society Organization (CSO), akademisi, serta filantropi dan bisnis. Pada sesi akhir, rapat koordinasi ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan ramah tamah dengan para undangan.