Perkembangan inflasi dalam empat tahun terakhir sangat berfluktuasi. Pada saat awal pandemi, nilai inflasi berada dikisaran 3%, namun menurun saat dampak pandemi mulai menyebar. Penurunan tersebut terjadi hingga pertengahan tahun 2021 hingga menyentuh level terendah kurang dari 1%. Kemudian, tingkat inflasi mulai meningkat dan puncaknya pada bulan September 2022. Setelah itu, tingkat inflasi kembali menunjukkan tren penurunan hingga pada Juli 2023 menyentuh angka dibawah 3% setelah setahun terakhir selalu berada di atas 3%.
Provinsi DKI Jakarta pada bulan Juli 2023 mengalami inflasi secara year to year sebesar 2,81%, turun 0,39% dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,20%. Angka tersebut berada dalam range proyeksi inflasi 2023 dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 (3±1). Pemicu utama inflasi kali ini yakni naiknya harga bensin, kontrak rumah, dan beras. Di sisi lain, secara month to month nilai inflasi pada bulan Juli 2023 justru meningkat tercatat sebesar 0,19%, naik 0,18% dari inflasi bulan sebelumnya yang hanya mengalami inflasi tipis sebesar 0,01%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, terdapat 9 (sembilan) kelompok dari 11 (sebelas) kelompok yang mengalami inflasi secara year on year. Kontribusi inflasi tertinggi masih sama seperti bulan sebelumnya yaitu bersumber dari kelompok transportasi dengan andil 0,99%, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,52%, dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,49%. Inflasi pada kelompok transportasi dipicu oleh kenaikan harga bensin, tarif angkutan dalam kota, dan juga tarif kereta api. Di sisi lain, kenaikan biaya kontrak rumah, bahan bakar rumah tangga, dan sewa rumah juga menjadi pendorong inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Selain itu, tingginya inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau disumbang oleh komoditas beras, daging ayam ras, dan rokok kretek filter.
Jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya, inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta pada bulan Juli 2023 menempati posisi ke-54 dari 90 kota. Sedangkan, inflasi month to month Provinsi DKI Jakarta berada pada posisi ke-50 dari 70 kota yang mengalami inflasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa inflasi Provinsi DKI Jakarta berada pada level moderat. Selain itu, jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di sekitar Provinsi DKI Jakarta, inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta (2,81%) berada pada posisi terendah dibandingkan Kota Bogor (3,66%), Depok (3,15%), Tangerang (2,82%), dan Bekasi (3,87%).
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/08/2023)