Jakarta (25/11), Bappeda Provinsi DKI Jakarta turut menghadiri acara Jakarta Investment Centre (JIC) Talks yang bertema Jakarta Investment Outlook 2025. Acara ini bertujuan untuk mengoptimalisasi Kegiatan Promosi Penanaman Modal serta melakukan diseminasi terkait proyeksi perkembangan investasi di DKI Jakarta pada tahun 2025 kepada calon investor, entitas bisnis dan stakeholders dan lainnya. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta.
Dalam acara ini, Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania diwakili oleh Kepala Bidang Perencanaan Strategis & Pendanaan Pembangunan (PSPP) Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Rama Magrahana. Selain itu, JIC Talks ini juga dihadiri oleh dua narasumber kompeten lainnya yakni, Secretary General, International Economic Association (IEA), Dr. Lili Yan Ing dan Foreign Direct Investment Advisory, UOB Indonesia, Samuel Houten, yang dimoderatori oleh Skolastika Sylvia.
Dalam paparannya, Kepala Bidang PSPP menjelaskan terkait peringkat Jakarta di kancah global yang mengalami penurunan sejak 2015. Oleh karena itu, Bappeda Provinsi DKI Jakarta dalam mendorong peringkat Jakarta menjadi kota global yang maju, berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dalam kesempatan ini, Rama juga mejelaskan bahwa Bappeda Provinsi DKI Jakarta dalam tugasnya mendukung Jakarta melalui beberapa dokumen penting di antaranya RKPD, RPJPD, dan RTRW, dimana pembangunan kota Jakarta yang lebih aman, nyaman, dan inklusif sudah dicantumkan dalam dokumen-dokumen tersebut.
Dari sisi lain, kedua narasumber lainnya menjelaskan tentang bagaimana kondisi investasi yang terjadi di Jakarta. Samuel Houten memaparkan tentang bagaimana bank UOB sebagai bank Singapore yang turut membantu laju pertumbuhan investasi di Indonesia dengan beberapa program pemberdayaan masyarakat khususnya dalam ekonomi. Selain itu, Dr. Lili Yan Ing menjelaskan tentang perlunya mempertajam para lulusan SMK agar memiliki lulusan yg terampil, sehingga sektor ekonomi Jakarta semakin meningkat.
Dalam penutupannya, Rama Magrahana menjelaskan bahwa Jakarta optimis bisa meningkatkan peringkatnya di kancah global menjadi Top 20 Global City dikarenakan kota ini masih diisi dengan banyaknya masyarakat dengan umur produktif, sehingga isu Indeks Pengembangan Manusia (IPM) dapat teratasi. Diharapkan ke depannya, kolaborasi dan sinergi antar stakeholders dalam mewujudkan Jakarta yang ramah dan tinggi atas investasi dapat terwujud. Dengan begitu, Jakarta dapat mengakselerasi kolaborasi pembangunan dengan berbagai stakeholders melalui mekanisme creative financing, kerja sama pengelolaan aset, good governance dan inisiatif lainnya.