Jakarta,
4 Agustus 2025 – Dalam
rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi pembangunan, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan soft
launching Sistem Informasi Kajian (SIKAJI) pada Senin (4/8) di Ruang
Pola Benyamin Sueb, Grha Ali Sadikin, Balai Kota Jakarta.
Kegiatan
ini dipimpin oleh Kepala Pusat Riset dan Inovasi Daerah (PRID) Bappeda dan
dihadiri oleh perwakilan Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan
(Pusdatinrenbang), bidang perencana di lingkungan Bappeda, serta perwakilan
Subanppeda dari seluruh wilayah administrasi Jakarta.
SIKAJI:
Satu Pintu Akses Dokumen Hasil Riset Jakarta
SIKAJI
merupakan platform digital berbasis web yang dikembangkan sebagai pusat
dokumentasi, pengelolaan, dan publikasi berbagai hasil kajian, riset kebijakan,
dan dokumen ilmiah lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Platform ini dapat diakses melalui laman: https://bappeda.jakarta.go.id/sikaji.
Dengan
mengusung lima komponen proses bisnis utama supplier, input, proses, output,
dan customer. SIKAJI diharapkan menjadi sarana penyimpanan pengetahuan
pembangunan yang sistematis, terbuka, dan mudah diakses. Empat jenis peran
pengguna tersedia dalam sistem ini: Admin, Verifikator, Kolaborator
(ASN/non-ASN pengunggah dokumen), dan Pengunjung.
Respons
terhadap Transformasi Jakarta
Dalam
sambutannya, Kepala PRID menyampaikan bahwa pengembangan SIKAJI merupakan
langkah strategis menghadapi dinamika pembangunan Jakarta pasca pemindahan Ibu
Kota Negara. Sebagai kota global, Jakarta memerlukan sistem riset dan inovasi
yang kuat dan berkelanjutan, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta serta Peraturan BRIN Nomor 5 Tahun
2023.
SIKAJI
hadir sebagai bagian dari knowledge hub yang sedang dibangun oleh Bappeda
Provinsi DKI Jakarta, pendayagunaan sumber daya penelitian untuk perencanaan
berbasis riset (research-based policy).
Kolaboratif,
Tematik, dan Siap Diuji Coba
Dalam
diskusi yang berlangsung, sejumlah perwakilan daerah menyoroti pentingnya
mekanisme verifikasi yang jelas, fungsi kurasi yang proporsional, serta fitur
tematik agar pencarian dokumen lebih efisien. Rencana tindak lanjut pasca soft
launching adalah uji coba unggah dokumen selama satu minggu oleh seluruh Subanppeda dan bidang peerencana di lingkungan Bappeda provinsi DKI Jakarta, sebagai upaya mengumpulkan umpan balik terhadap sistem
yang sedang dikembangkan. Evaluasi rutin serta potensi integrasi dengan sistem
perencanaan daerah lainnya turut menjadi agenda pengembangan ke depan.