Berita Perencanaan|

Memasuki tahun ketiga pandemi, Indonesia masih dibayangi varian baru Covid-19 yang tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Upaya vaksinasi massal terus dilakukan, bahkan vaksin dosis ketiga atau yang disebut vaksin booster sudah diberikan kepada masyarakat Indonesia. Vaksin booster dinilai mampu meningkatkan antibodi masyarakat sehingga meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan aktivitas sosial dan ekonomi di luar rumah yang mendukung tumbuhnya ekonomi. Hal ini tercermin dari tetap tumbuhnya ekonomi DKI Jakarta meskipun ditengah gejolak varian baru omicron.

Varian baru omicron yang melanda Indonesia termasuk DKI Jakarta terjadi pada Triwulan I-2022. Pada periode tersebut, ekonomi DKI Jakarta mampu tumbuh sebesar 4,63% dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka pertumbuhan ekonomi tersebut juga sudah mendekati rentang proyeksi pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta yang tertulis di RKPD 2022 (5-5.4%). Selain itu, cakupan vaksinasi di DKI Jakarta juga sudah menjangkau anak-anak dan pemberian vaksinasi booster sudah mencapai 3,4 juta penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhnya ekonomi DKI Jakarta selaras dengan semakin baiknya kesehatan masyarakat.

Tumbuhnya ekonomi DKI Jakarta pada Triwulan I-2022 didorong oleh tumbuhnya sebagian besar komponen dari sisi pengeluaran dan sisi penawaran yang juga mencerminkan semakin pulihnya ekonomi DKI Jakarta. Contohnya peningkatan PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) yang sejalan dengan realisasi penanaman modal di DKI Jakarta serta tumbuhnya jasa lainnya sebab naiknya jumlah pengunjung taman hiburan dan rekreasi. Tumbuhnya ekonomi DKI Jakarta juga didukung oleh jasa kesehatan yang tumbuh guna penanganan kasus Omicron karena meningkatnya aktivitas laboratorium untuk menguji spesimen Covid-19.

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (07/02/2022)

Close Search Window