Berita Perencanaan|

Jakarta (02/05). Bertempat di Graha Ali Sadikin, komplek Balaikota DKI Jakarta, Bidang Kesejahteraan Rakyat Bappeda Pemprov DKI Jakarta sukses menggelar sidang kelompok Musrenbang RKPD tahun 2025 dan RPJPD tahun 2025 – 2045, pada Selasa, 30 April 2024.

Sidang kelompok ini merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat provinsi tahun 2025.

Pelaksanaan Musrenbang RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025 atau disebut Musrenbang provinsi merupakan bagian tahapan perencanaan yang diamanatkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 91 dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor e-0003 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Musrenbang RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025.

Sidang kelompok ini dibuka dan dipimpin oleh Plh. Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat, sekaligus Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Tahunan Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Eky Darmayanti.

Dalam sambutannya, Eky menjelaskan sidang kelompok ini merupakan penajaman konsep dan tata kelola pemerintahan yang adaptif menuju Jakarta Kota Global yang berketahanan, inklusif, berdaya saing dan berkelanjutan yang selaras dengan rencana tindak lanjut undang-undang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Konsep dan tata kelola pemerintahan tesebut berisikan kegiatan prioritas tahun 2025 yang merespon Prioritas Pembangunan RKPD Tahun 2025. Diantaranya yang berkaitan dengan kebijakan Kesejahteraan Rakyat Bidang Kesehatan, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Transmigrasi dan Tenaga Kerja

Kegiatan ini juga dihadiri oleh 2 narasumber ternama, yakni Prof. Tjandra Yoga Aditama yang merupakan Professor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia serta Hikmat Darmawan selaku Direktur Kreatif Pabrikultur.

Prof. Tjandra Yoga Aditama dalam paparannya menjelaskan terkait kota global, sebuah pusat kota yang memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan dan berfungsi sebagai pusat dalam sistem ekonomi global.

Tjandra menambahkan ada kebutuhan untuk mengadvokasi para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan pendekatan dalam perencanaan pembangunan perkotaan generasi berikutnya untuk kesehatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Karena inisiatif ini juga membutuhkan partisipasi masyarakat yang berarti, maka kesadaran untuk pendekatan seluruh masyarakat dan memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat juga diperlukan.

Pada kesempatan yang sama, Hikmat Darmawan menegaskan pentingnya mempertahankan karakter ruang publik dan ruang terbuka bagi masyarakat, khususnya pelajar dan anak-anak untuk bisa beraktivitas, karena dalam sejarah maupun idealnya sebuah kota global di dunia, harus ada satu tempat yang didedikasikan dan didesain sebagai ruang publik yang bisa digunakan untuk beraktivitas, berkreasi dan berimajinasi.

Terlepas dari semua hal di atas optimisme dan kolaborasi semua pihak secara bersama-sama sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi besar Jakarta sebagai kota global, tak hanya sebagai kota yang terpandang di kancah dunia, namun sebagai kota idaman untuk hidup dan ditinggali.

Close Search Window