Berita Perencanaan|

Jakarta Bappeda Provinsi DKI Jakarta telah menyelenggarakan Sidang Kelompok Bidang Riset dan Inovasi Daerah (PRID) untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 pada Senin, 29 April 2024 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Tahun 2024 menjadi tahun yang sangat penting bagi Bappeda Provinsi DKI Jakarta dalam merancang dan menyusun perencanaan dalam 1 tahun dan 20 tahun ke depan. Tema Pembangunan 2025 adalah ‘Penguatan Ketahanan Kota melalui Pembangunan yang Merata, Inklusif, dan Berkelanjutan’ menekankan bahwa distribusi pembangunan yang adil memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, serta memperhatikan keberlanjutan untuk masa depan yang berkelanjutan. Pasca perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, Jakarta telah menegaskan posisinya sebagai pusat perekonomian utama di Indonesia, tidak hanya dalam skala regional tetapi juga sebagai kota global.

Sidang Kelompok dibagi menjadi dua bagian yakni, pembahasan RKPD  pada Senin, 29 April 2024 dan RPJPD pada Kamis, 2 Mei 2024. Sidang Kelompok RKPD dipandu oleh Andhika Ajie, S.T., MUAP Kepala Pusat Riset dan Inovasi Daerah, ia menyampaikan bahwa prioritas Pembangunan Provinsi DKI Jakarta tahun 2025 adalah peningkatan kualitas lingkungan dan infrastruktur kota, akselerasi pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan tata kelola pemerintahan yang adaptif. Terdapat dua narasumber dalam Sidang Kelompok RKPD pertama, Peneliti Ahli Madya Bidang Ekonomi Wilayah, Pusat Riset Dalam Negeri Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Suhandojo. Kedua, Koordinator Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK, Kementerian PPN/Bappenas, Ade Faisal.

Suhandojo menegaskan “Perlu disusunnya Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan IPTEK Daerah (RIPJ-PID) bertujuan untuk perencanaan pemanfaatan riset dan inovasi di tingkat daerah yang memuat kajian kebijakan, ekosistem riset dan inovasi. Sementara itu, Ade Faisal menambahkan bahwa arah kebijakan pembangunan nasional dalam periode 2025-2045 adalah pembangunan IPTEKIN (ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi). Pengembangan IPTEKIN ini bukan hanya berfokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga kebijakan, dengan mendorong evidence-based policy. Bukan hanya itu, narasi kebijakan juga perlu diikuti dengan implementasi nyata.

Selanjutnya, Sidang Kelompok Riset dan Inovasi Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 menghadirkan kembali Ade Faisal dan narasumber lainnya yakni, Perekayasa Muda, Direktorat Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dimas Januar, S.T., MS.Ak.

Pada Sidang Kelompok RPJPD ini, Dimas Januar menyampaikan bahwa Capaian Nilai Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Jakarta merupakan yang tertinggi dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Akan tetapi, ada beberapa hal penting yang perlu diimplementasikan oleh Jakarta dalam menuju kota global dimana hal ini sebagai proyeksi riset dan inovasi Jakarta dalam 20 tahun ke depan di antaranya, perlunya memiliki Research and Innovation Hub; perlunya pengalokasian anggaran yang telah disesuaikan dengan anggaran R&D kota lain di negara maju untuk mendukung terciptanya ekosistem riset dan inovasi yang memadai; serta perlunya penyusunan Dokumen Perencanaan Induk Riset dan Inovasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu didukung pula oleh keterlibatan dari setiap stakeholders dalam menuju cita-cita bersama ini.

Close Search Window