Berita Perencanaan|

Perekonomian dunia tak terkecuali Jakarta terkontraksi cukup parah akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, resesi global juga menambah ancaman bagi beberapa indikator ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023. Dinamika inflasi Provinsi DKI Jakarta pada dua bulan pertama tahun 2023 menunjukkan nilai tertinggi dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir. Tingginya inflasi di bulan Januari 2023 berlanjut pada bulan Februari 2023, bahkan secara year on year nilainya jauh di atas inflasi sebelum pandemi Covid-19. Hal ini juga menunjukkan bahwa fluktuasi harga telah kembali pulih pada tahun 2023 dari pengaruh pandemi.

Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari 2023 mengalami inflasi secara month to month sebesar 0,19% naik 0,10% dimana pada bulan sebelumnya terjadi inflasi sebesar 0,09%. Secara year on year, nilai inflasi bulan Februari 2023 sebesar 4,07%, naik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,83%. Angka tersebut berada diluar range proyeksi inflasi 2023 dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 (3±1). Naiknya inflasi seiring dengan naiknya harga sejumlah komoditas akibat keterbatasan pasokan hingga naiknya biaya produksi.

Inflasi year on year pada bulan Februari 2023 dipicu komoditas bensin, kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga. Kenaikan indeks harga tertinggi masih sama seperti bulan sebelumnya yaitu terjadi pada kelompok transportasi diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kedua kelompok tersebut menyumbang inflasi lebih dari 1%. Kedua kelompok tersebut juga sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan kebutuhan pokok masyarakat sehingga memiliki bobot tinggi dalam memberikan andil terhadap nilai inflasi. Di sisi lain, secara month-to-month juga terjadi kenaikan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas utama yang menjadi pemicu yaitu beras, rokok kretek filter, dan bawang merah.

Inflasi year-on-year Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari 2023 secara nasional menempati posisi ke 89 dari 90 kota dengan urutan inflasi tertinggi hingga terendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa inflasi Provinsi DKI Jakarta relatif rendah. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di sekitar Provinsi DKI Jakarta, inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta (4,07%) berada pada posisi terendah dibandingkan kota Bogor (6,15%), Depok (6,20%), Tangerang (4,64%), dan Bekasi (5,48%).

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/03/2023)

Close Search Window