Berita Perencanaan|

Jakarta (03/5). Pada 28 Mei 2024 bertempat di Ruang Penyu, Gedung Mitra Praja Sunter, Jakarta Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menyelenggarakan Focus Group Discussion bertema “Mewujudkan Food Security di Wilayah Kepulauan Seribu”. 

Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Junaedi, S.Sos, M.Si. dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini diadakan sejalan dengan arahan PJ Gubernur DKI Jakarta terkait basis food security atau ketahanan pangan. Komitmen tersebut dilaksanakan melalui pengembangan komoditas pertanian dan kelautan untuk memastikan bahwa semua warga Kepulauan Seribu memiliki akses yang memadai dan berkelanjutan terhadap makanan yang sehat dan bergizi.

Junaedi juga menambahkan, untuk mendukung penuh komitmen ketahanan pangan ini, beberapa wilayah di Kepulauan Seribu mulai mencanangkan kegiatan prioritas seperti mempromosikan pertanian berkelanjutan dan memperkuat upaya konservasi lingkungan untuk melindungi keanekaragaman hayati serta memastikan ketersediaan pangan jangka panjang.

Selain itu, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tengah gencar-gencarnya mensosialisasikan dan mendorong kegiatan urban farming di lingkungan warga. Senada dengan hal tersebut, lahan pertanian di Kepulauan Seribu, salah satunya di Pulau Tidung Kecil, akan dijadikan percontohan dan uji coba untuk menanam pohon sukun yang harapannya hasilnya dapat mendukung ketahanan pangan.

Kegiatan ini juga dihadiri narasumber yakni Dr. Drs. Nyoto Suwignyo., M.M Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Ir. Freude TP Hutahean, M.Si Ahli Madya Analis Pengelolaan Jasa Kelautan, Direktorat Jasa Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Drh. Wayan Wiryawan selaku Founder dan Direktur Farma Sevaka Nusantara Koperasi Bina Usaha Kanuruhan sekaligus akademisi Universitas Udayana Bali.

Dalam paparannya Nyoto Suwignyo menjelaskan kedaulatan pangan dan kemandirian pangan merupakan fondasi dari terwujudnya ketahanan pangan. Pangan sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pilar utama pembangunan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan politik.

Senada dengan hal tersebut, Freude TP Hutahean menjelaskan bahwa Kepulauan Seribu tak hanya memiliki potensi keindahan alam saja, namun potensi penyediaan pangan berkualitas, terutama sumber protein utama dari laut yang berlimpah.

Sebagai kawasan yang terdiri lebih dari 100 pulau kecil, Kepulauan Seribu menghadapi tantangan unik dalam hal ketahanan pangan. Kesulitan dalam distribusi logistik, keterbatasan lahan pertanian, dan perubahan iklim merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan dan kualitas pangan di wilayah ini. Oleh karena itu, pemerintah daerah bertekad untuk mengatasi tantangan-tantangan ini melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif.

Dalam paparannya, Wayan Wiryawan menjelaskan tantangan itu bisa diatasi dengan beragam cara salah satunya melalui pengembangan usaha berbasis Smart Integrated Farming System. Solusi ini akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbatas yang dimiliki oleh warga Kepulauan Seribu untuk menghasilkan berbagai pilihan sumber pangan tambah Wayan.

Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu juga mengajak semua pihak agar bisa berkontribusi dalam upaya bersama ini, baik melalui dukungan langsung maupun melalui sosialisasi kesadaran pentingnya ketahanan pangan, serta menjadikannya sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan dengan kerja keras, kreativitas, dan kerja sama yang kokoh.

Close Search Window