Berita Perencanaan|

Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim merayakan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang tahun ini jatuh pada bulan April 2022. Momentum tersebut tentunya meningkatkan permintaan dan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa kebutuhan Ramadhan baik untuk menu sahur, berbuka puasa, maupun untuk berdagang makanan khas Ramadhan. Peningkatan permintaan tersebut juga meningkatkan harga sejumlah barang dan jasa yang akhirnya menyebabkan inflasi.

Inflasi Bulan Maret 2022 sebesar 0.44% secara month to month ini, selain karena persiapan Ramadhan, juga disebabkan oleh gejolak perekonomian global yang semakin tidak menentu, contohnya harga emas yang fluktuatif sebab perang Rusia-Ukraina dan Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat. Walau demikian angka inflasi Provinsi DKI Jakarta masih terkendali karena Provinsi DKI Jakarta menempati peringkat ke 76 dari 88 kota yang mengalami inflasi di Indonesia. Angka inflasi DKI Jakarta secara year on year yang sebesar 2.00% juga masih dibawah range proyeksi inflasi Jakarta pada RKPD 2022 (3±1%) sehingga masih dapat dikendalikan atau dalam kategori aman.

Naiknya harga barang dan jasa kali ini didominasi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau seperti cabai merah, telur ayam ras, dan minyak goreng. Kelompok ini senantiasa berkontribusi terhadap inflasi maupun deflasi Provinsi DKI Jakarta, karena kelompok ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat terutama sewaktu Ramadhan, sebab masyarakat perlu menyetok makanan untuk sahur dan berbuka puasa. Kelompok lain yang mendominasi inflasi kali ini yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar dengan komoditas utamanya gas elpiji 12 kg dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan komoditas utamanya emas perhiasan.

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/04/2022)

Close Search Window