Berita Perencanaan|

Laju inflasi DKI Jakarta pada awal masa pandemi menunjukkan tren menurun yang cukup signifikan. Kegiatan masyarakat yang dibatasi sehingga menurunkan aktivitas ekonomi menyebabkan harga-harga cenderung stabil. Namun demikian, laju inflasi berangsur meningkat seiring dengan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali. Pada Juni 2022, Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 di DKI Jakarta diikuti oleh meningkatnya aktivitas masyarakat di luar rumah. Selain itu, berbagai perkantoran, restoran, dan usaha lainnya mulai memberlakukan Work From Office (WFO) 100 persen. Hal tersebut menyebabkan permintaan sejumlah barang atau jasa meningkat sehingga mendorong harga-harga naik dan menyebabkan naiknya inflasi yang signifikan.

Inflasi DKI Jakarta terus berfluktuatif selama tiga tahun terakhir, pada tahun 2022 tingkat inflasi menunjukkan tren naik dan semakin mendekati tingkat inflasi sebelum pandemi. Nilai inflasi DKI Jakarta pada bulan Juni 2022 sebesar 0,32%, naik drastis dari inflasi bulan Mei 2022 hanya sebesar 0,06%. Selain itu, gejolak perubahan harga baik inflasi ataupun deflasi dialami seluruh kelompok pengeluaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa gejolak perubahan harga terjadi merata pada seluruh kelompok komoditas.

Pemicu inflasi pada bulan Juni 2022 yaitu harga bahan makanan yang naik akibat menipisnya pasokan. Komoditas utama pemicu inflasi tersebut yaitu cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah yang masuk dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Selain itu, inflasi yang naik signifikan juga didorong oleh sejumlah komoditas non pangan yang mengalami peningkatan harga. Peningkatan tarif angkutan udara sebagai akibat dari peningkatan biaya operasional juga mendorong inflasi naik signifikan. Di sisi lain, kelompok pakaian dan alas kaki; perawatan pribadi dan jasa lainnya; rekreasi, olahraga, dan budaya; dan kesehatan mengalami deflasi yang tentunya mampu menahan laju inflasi.

Angka inflasi DKI Jakarta secara year on year sebesar 2,88% juga masih dalam range proyeksi inflasi Jakarta pada RKPD 2022 (3±1%) sehingga masih dapat dikendalikan atau dalam kategori aman. Di samping itu, DKI Jakarta menepati posisi ke 78 dari 85 kota yang mengalami inflasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa inflasi DKI Jakarta relatif rendah. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di sekitar DKI Jakarta, inflasi DKI Jakarta merupakan yang terendah dari kota Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/07/2022)

Close Search Window