Berita Perencanaan|

Pergerakan inflasi year on year berdasarkan data historis pada saat memasuki triwulan keempat yaitu pada bulan Oktober memiliki pola yang berbeda dari tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021 dan 2023, pergerakan inflasi di bulan Oktober mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2022 justru mengalami penurunan. Tingkat inflasi pada Oktober 2023 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi pada Oktober 2021. Hal tersebut berkaitan dengan masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pada tahun 2023, inflasi cenderung meningkat karena aktivitas ekonomi masyarakat sudah kembali normal. Pada Oktober 2022 terjadi perbedaan pola inflasi yang justru mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan pada bulan sebelumnya terjadi inflasi yang cukup tinggi akibat kenaikan harga bensin.


Provinsi DKI Jakarta pada bulan Oktober 2023 mengalami inflasi year on year sebesar 2,08%, naik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,89%. Angka tersebut berada dalam range proyeksi inflasi 2023 pada dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 (3±1). 

Pemicu utama inflasi year on year kali ini yakni naiknya harga beras, kontrakan rumah, rokok kretek filter, daging ayam ras, dan emas perhiasan. Sementara itu, untuk komoditas yang meredam inflasi year on year yaitu cabai merah, telur ayam ras, pepaya, ikan gurame, dan air conditioner (AC). Di sisi lain, secara month to month nilai inflasi pada bulan Oktober 2023 justru mengalami penurunan dan tercatat sebesar 0,13% turun dari inflasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi month to month sebesar 0,19%.

Ditinjau dari kelompok pengeluaran, terdapat 10 (sepuluh) kelompok dari 11 (sebelas) kelompok yang mengalami inflasi, dan 1 (satu) kelompok lainnya mengalami deflasi secara year on year. Andil inflasi tertinggi yaitu bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,02%, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,26%. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil -0,07%.

Jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya, inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta pada bulan Oktober 2023 menempati posisi ke-82 dari 90 kota. Sedangkan, inflasi month to month Provinsi DKI Jakarta berada pada posisi ke-51 dari 69 kota yang mengalami inflasi. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa inflasi Provinsi DKI Jakarta relatif rendah. Selain itu, jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di sekitar Provinsi DKI Jakarta, inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta (2,08%) berada pada posisi terendah dibandingkan Kota Bogor (3,01%), Depok (2,39%), Tangerang (2,32%), dan Bekasi (2,68%). 

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/11/2023)


Close Search Window