Berita Perencanaan|

Jakarta (07/06). Berakhirnya Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) pada 2015 masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pada periode Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang akan dilaksanakan sampai dengan 2030.

Jakarta yang ke depannya bukan lagi menjadi ibukota negara, masih tetap dan akan selalu fokus dalam penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta berkomitmen untuk menyukseskan pelaksanaan SDGs melalui berbagai kegiatan dan telah mengambil langkah-langkah strategis.

Salah satu upaya dalam mewujudkannya, Sekretariat SDGs pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menggelar Jakarta Sustainable Development Goals (SDGs) Forum / Forum Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Jakarta.

Forum yang berlangsung selama 2 hari, dari tanggal 4 hingga 05 Juni 2024 ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Riset dan Inovasi Daerah Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Andhika Ajie, ST., MUAP.

Dalam sambutannya, Andhika Ajie menjelaskan aksi nyata SDGs/TPB di Jakarta semakin menunjukkan hasil yang baik, Hal tersebut tidak terlepas dari kerjasama dengan sejumlah pihak. Dengan adanya forum ini, diharapkan ke depan kita bisa berhasil mencapai tujuan dan sasaran global di tahun 2030.

Kegiatan ini dihadiri beberapa tiga narasumber yakni Gantjang Amannullah, M.A. Manajer Monitoring dan Evaluasi Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas; Dr. Yanuar Nugroho Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional TPB/SDGs Kementerian PPN/Bappenas; dan Rohit Sethi Principal AT Kearney.

Dalam paparannya, Gantjang Amannullah menjelaskan salah satu cara untuk mencapai target 2030 adalah dengan melakukan kemitraan multipihak dengan menjadikan SDGs sebagai platformnya dengan menerapkan prisip No One Left Behind.

Gantjang menambahkan pentingnya penguatan mekanisme dan fasilitasi/pendampingan pemantauan dan evaluasi sampai pada level kabupaten/kota.

Senada dengan Gantjang, Yanuar Nugroho dalam paparannya menjelaskan ditengah menurunnya grafik SDGs negara-negara dunia, capaian SDGs Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan capaian global dan Asia Pasifik.

Pelaksanaan SDGs saat ini telah memasuki Decade of Action yang menyisakan waktu 6 tahun untuk mencapai target 2030, ditengah berbagi erupsi dan tantangan yang ada. Hal ini harus dipahami sebagai tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga peran penting non pemerintah untuk bersinergi dalam mencapai target-target pembangunan dalam SDGs. Intinya prinsip kolaborasi multi pihak menjadi kunci nyata aksi ini.

Rohit Sethi perwakilan AT Kearney menjelaskan Ranking Jakarta dalam Kearney Global City Index (GCI) pada tahun 2015 peringkat 54 dan pada tahun 2023 peringkat 74. Jakarta perlu mengantisipasi beberapa hal untuk memperbaiki peringkat, diantaranya dari segi ekonomi seperti memperbaiki tingkat pengangguran dan meningkatkan jumlah Unicorn Companies di Jakarta, serta dari segi lingkungan meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau (RTH).

Kegiatan ini diharapkan menjadi cermin komitmen Jakarta dalam mendukung Agenda 2030 melalui implementasi SDGs. Dalam menghadapi tantangan global, keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dunia usaha, dan akademisi, menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berkelanjutan.

Close Search Window