Berita Perencanaan|

Pada 28 November hingga 1 Desember 2022 lalu, Analis Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup, Bidang Sarana Prasarana Kota dan Lingkungan Hidup, Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Sisca Veronica, ST menjadi delegasi Indonesia mewakili Provinsi DKI Jakarta dalam acara Cities4Biordiversity (C4B)’s second deep-dive Learning ”Greening Cities” Climate Change and Biodiversity Loss di Cité Internationale Universitaire de Paris, Perancis. Selain itu, program ini juga diadakan di beberapa tempat lain khususnya dalam kunjungan lapangan seperti, Little Parisian Belt, Balaikota Paris, La Petite Ceinture 4 Rue de Coulmiers (Little Parisian Belt), The Parc Clichy-Batignolles atau disebut dengan Martin Luther King Park. 

Pelaksanaan program ini menjadi momen bagi Provinsi DKI Jakarta untuk berkontribusi dalam mitigasi dan adaptasi bencana iklim sebagaimana komitmen yang tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 90 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah yang Berketahanan Iklim. Pergub ini berisi tentang upaya mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030 dan menerapkan zero emission pada tahun 2050 pada sektor energi, limbah dan AFOLU (Agriculture, Forestry and Other Land Use) melalui dokumen Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah (RPRKD).

Terdapat 3 (tiga) bagian utama dalam program ini di antaranya, lokakarya/seminar, sharing dan diskusi kota, serta kunjungan lapangan. Hasil seminar dan diskusi antar kota ditemui beberapa rekomendasi aksi untuk mengatasi kendala dan tantangan dalam menghadapi perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati.

Adapun 3 aksi yang akan dilakukan yaitu pertama, Perencanaan. Perencanaan menjadi aksi paling pertama dan utama dalam penyusunan dokumen perencanaan yang terintegrasi, pedoman pelaksanaan pembangunan berbasis alam, penetapan indikator keanekaragaman hayati termasuk adaptasi dari indikator yang sudah ada, integrasi dari perencanaan pemerintah pusat dan pelibatan masyarakat dalam perencanaan. Kedua, Kesadaran. Aksi kedua ini meliputi peningkatan kesadaraan politik, pendidikan, dan pengembangan komunitas masyarakat. Ketiga, Pembiayaan. Dalam aksi pembiayaan, penjajakan kerjasama dengan lembaga pembiayaan dan kolaborasi program dengan berbagai stakeholders perlu dilakukan bersama.

Sejauh ini, Provinsi DKI Jakarta telah mengusulkan 23 kegiatan yang berpotensi dibiayai melalui program GEF Indonesia SCIP dan terus berkoordinasi dalam proses persetujuan dengan pihak terkait agar dapat dilaksanakan pada tahun 2022-2026 (5 tahun).

Komitmen Provinsi DKI Jakarta untuk turut serta berkontribusi dalam mitigasi dan adaptasi iklim serta pengelolaan keanekaragaman hayati akan terus berlanjut dan tidak berhenti sampai di sini saja. Namun, aksi-aksi besar ini tentunya tidak dapat dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta sendiri. Diperlukan kesadaran penuh dan kerjasama yang baik dari masyarakat untuk ikut menjadikan Kota Jakarta sebagai kota yang bukan hanya rumah bagi manusia, namun juga rumah untuk semua makhluk hidup.

Close Search Window