Berita Perencanaan|

Kamis (3/8), Bappeda Provinsi DKI Jakarta telah menggelar Pre-Event pertama menuju Jakarta Innovation Days (JID) 2023 yang akan digelar pada September 2023 nanti. Pre-Event perdana ini mengusung tema Sosialisasi Pengarusutamaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau disebut juga Sustainable Development Goals (SDGs).

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep 17 tujuan SDGs hingga bukti konkret yang bisa diimplementasikan bersama-sama dengan para generasi muda. Oleh karena itu, Sekretariat SDGs Jakarta mengundang para Guru, Kepala Sekolah, Siswa/I dari berbagai SMP, SMK, dan SMA di Provinsi DKI Jakarta untuk hadir dalam acara ini secara luring dan daring.

Acara dibuka oleh Andhika Ajie, S.T., MUAP selaku Kepala Pusat Riset dan Inovasi Daerah (PRID) Bappeda Provinsi DKI Jakarta sekaligus Ketua Tim Pelaksana pada Tim Koordinasi Pelaksanaan Pencapaian TPB/SDGs. Turut hadir sebagai panelis narasumber dari Sekretariat SDGs Jakarta yakni Manajer Pilar Pembangunan Sosial, Yulianto, S.T., M.S.P.; Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi, Dhimas Rachman Taufiq, S.E., M.Sc.; Manajer Pilar Pembangunan Lingkungan, Annisa Utami Kusuma Negara,
M.E.; Manajer Pilar Pembangunan Hukum & Tata Kelola, Yahya Zakaria, S.IP., M.Si.; serta
Ketua Satuan Pelaksana Inovasi dan Invensi PRID Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Miftah Parid, S.T., M.M., M.T.

Sebelum memasuki agenda utama, peserta diajak memetakan isu-isu strategis melalui Interactive Sharing tentang apa saja yang menjadi fokus dari SDGs dengan menggunakan platform Mentimeter. Selanjutnya, kelima narasumber membawa peserta untuk lebih mengenal dan memahami SDGs berdasarkan pilar sosial, ekonomi, lingkungan, serta Hukum & Tata Kelola yang kemudian disimpulkan menjadi 17 tujuan SDGs.

Melalui pilar pembangunan sosial, Yulianto menyampaikan bagaimana siswa-siswi sebagai generasi muda harus membangun rasa peduli terhadap sesama. Hal ini dikarenakan tujuan pilar sosial dalam SDGs akan sulit untuk diraih jika individu tidak memiliki rasa kepedulian dan toleransi terhadap sesama. Ada beberapa contoh konkret yang bisa dilakukan para siswa dari pilar ini seperti, saling berbagi makanan, tidak melakukan perundungan (bullying), serta mengikuti promosi kesejahteraan dan kepekaan sosial di media sosial.

Selain itu melalui pilar ekonomi, Dhimas Rachman Taufiq mengajak peserta untuk terus semangat dalam berinovasi untuk mendorong kesetaraan dan kesejahteraan dalam ekonomi di masa mendatang. Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya, mematikan lampu dan peralatan elektronik jika tidak diperlukan, mengikuti projek sosial hingga terus mengasah kemampuan untuk belajar teknologi informasi dan komunikasi.

Dari segi pilar lingkungan, pilar ini memiliki paling banyak nilai tujuan SDGs di antara pilar lainnya. Annisa Utami Kusuma Negara mengajak seluruh peserta untuk lebih peduli terhadap lingkungan, karena tanpa lingkungan yang baik dan terawat, manusia bisa punah. Ada banyak aksi kecil yang sangat berpengaruh untuk ketahanan lingkungan seperti, menggunakan botol air isi ulang, menggunakan air dengan bijak, memilah sampah, menanam pohon, mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, dan lainnya.

Terakhir, pilar hukum dan tata kelola menjadi bagian yang tidak kalah penting. Tujuan dari pilar ini adalah menciptakan perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh. Yahya Zakaria menyampaikan beberapa contoh yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan ini di antaranya, mencegah teman agar tidak terlibat dalam tawuran, tidak membeda-bedakan teman karena kondisi fisik, ekonomi, dan agama hingga terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah.


Acara menjadi semakin seru ketika peserta sharing terkait inovasi berkelanjutan apa saja yang sudah berhasil diimplementasikan di lingkungan sekolah mereka masing-masing. Beberapa inovasi yang disampaikan oleh peserta seperti, Lihat Sampah, Ambil (LISA), Selasa Membaca (SelCa), Taman Kelas, Bank Sampah, dan lain sebagainya.


Di akhir sesi tanya jawab, Miftah Parid menyampaikan bahwa kunci menjalani kehidupan di era Society 5.0 ini adalah bekerjasama dalam berinovasi. Dalam hal ini, Inovasi Daerah menjadi jawaban tercepat untuk pencapaian pembangunan di daerah. Selanjutnya, akan ada dua Pre-Eventm lainnya menuju acara inti JID 2023 pada September 2023.

Close Search Window