
88 peserta Innovative Government Award (IGA) menaiki empat bus listrik Transjakarta pada 8 Desember 2025. Sejak pagi hingga siang kemarin, mereka bertandang ke tiga tempat, yakni Jakarta Smart City (JSC), Jakarta Future City Hub (JFCH), serta Studio Jakarta Satu. Mereka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini berkesempatan menyaksikan praktik terbaik (best practice) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
IGA yang berlangsung di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, hingga 10 Desember 2025, merupakan ajang tahunan inovasi Kementerian Dalam Negeri. Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta menjadi tuan rumah. Karena itu, peserta IGA mendatangi pusat kendali CCTV JSC yang biasa memantau banjir, lalu lintas, dan sebagainya; FCH yang menjadi tempat kolaborasi dengan pihak ketiga; serta Studio Jakarta Satu yang dikelola Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta.

Jakarta Smart City
Dalam sambutannya di JSC, Balai Kota, Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta, Deftrianov, mengungkapkan, Jakarta Smart City berkembang berkat stimulasi beragam kejadian penting. Selama satu dekade perjalanannya, semisal banjir besar 1 Januari 2020, Covid 19 pada Maret 2020, dan lain-lain. Sejak 2015, beraneka data dari sejumlah Perangkat Daerah akhirnya terintegrasi untuk melayani masyarakat.
Kepala JSC, Ponirin Ariadi Limbong, menambahkan tujuh pilar kota pintar (smart city), yaitu smart people, economy, governance, living, mobility, environment, serta branding. Solusi cerdas melalui teknologi informasi tersebut berupa aneka produk layanan JSC, dari superapp Jaki (Jakarta Kini), Cepat Respons Masyarakat (CRM), Satu Data, Governor/City Dasboard, hingga replikasi di Lampung, Aceh, Timika, sampai Karawang.
Dengan sekitar 3.000 CCTV (Closed Circuit Television) dan 150 Tenaga Ahli, JSC menerima sejumlah pertanyaan peserta. Dari Bangkalan menyoal masalah ego sektoral, dari Madiun menanyakan tarif layanan JSC sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), serta dari Palembang mempertanyakan biaya untuk membangun JSC. Limbong menyebut layanan untuk Lampung Rp 1 miliar, sedangkan buat Aceh Rp 700 juta.

Future City Hub
FCH merupakan bagian dari JSC --keduanya di bawah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta-- yang dikunjungi peserta IGA selanjutnya di JB Tower, Jalan Kebon Sirih. FCH merupakan jembatan Pemprov DKI Jakarta untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga dalam pengembangan layanan masyarakat berbasis teknologi informasi. FCH dirintis pada 2019, berkat kerja sama Berlin-Jakarta yang didanai Uni Eropa.
Kepala Satuan Pelaksana Marketing dan Komunikasi JSC, Nuruli Khotimah, menjelaskan, program utama FCH adalah mendukung inovasi (innovation support) dan ruang kolaborasi (collaboration space). Programnya dari JSC Lab Sharing, Podcast JSC Talks, JSC Hands On Workshop, hingga Living Lab Student Challenge. Kolaborasi FCH misalnya dengan Think Policy, sebuah think tank anak muda yang menekuni kebijakan publik. Kerja samanya dalam bentuk kelas singkat kota cerdas dan riset bersama akademis.

Studio Jakarta Satu
Jakarta Satu adalah portal data geospasial yang dikembangkan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta di Tanah Abang. Sejak 17 Januari 2018, portal ini berfungsi sebagai platform terpadu untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mempublikasi beragam data spasial. Tujuannya untuk memusatkan informasi geospasial, memungkinkan perencanaan, pengambilan keputusan, serta akses publik yang lebih baik terhadap data spasial di seluruh Jakarta.
Jakarta Satu bekerja dimulai dengan pengumpulan data dari berbagai instansi, kemudian distandarisasi dan diintegrasikan ke dalam sistem GIZ, sehingga dapat disajikan dalam bentuk peta digital yang komprehensif. Sistem ini dirancang guna memusatkan seluruh informasi geospasial buat mendukung proses perencanaan, pengambilan keputusan berbasis data, serta menyediakan akses data spasial yang lebih mudah dan transparan bagi publik Jakarta.

Pembukaan Innovative Government Award
Setelah mengunjungi tiga tempat tersebut, peserta IGA 2025 akhirnya sampai di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat. Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Yusharto Huntoyungo, membuka IGA 2025. Ia mengapresiasi wajah senang peserta IGA, sesudah mendatangi tiga tempat itu. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah memfasilitasi IGA 2025.
Yusharto menggarisbawahi dinamika pembangunan daerah yang semakin cepat. Inovasi menjadi suatu keharusan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah melalui pemberdayaan masyarakat. Sedangkan Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah (Aspem Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menandaskan, ekosistem inovasi daerah amat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Lewat diskusi, pameran, serta penghargaan, ia berharap, IGA 2025 dapat memperkuat ekosistem itu.

Seminar IGA 2025
Usai dibuka, IGA 2025 berlanjut dengan seminar. Dalam sharing session best practice inovasi daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan pengendalian inflasi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, Ani Ruspitawati, memaparkan layanan buat Orang Dengan Gangguan Jiwa di Puskesmas Cipayung, Jakarta Timur. Sedangkan Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI, Muhammad Herizkianato, mengurai layanan desain dan izin gratis bangunan.
Sementara, dalam sesi transformasi digital dan tata kelola pemerintahan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menegaskan, transformasi digital bukan hanya menyangkut teknologi, tapi juga perubahan mindset dan budaya kerja. Prosesnya melalui tahap sensing, understanding, serta acting. Ia membeberkan kerja digital dalam ekosistem, dari investasi sampai kemampuan untuk kerja sama dengan pihak ketiga.

Jakarta Provinsi Terinovatif
Pada 10 Desember 2025, DKI Jakarta diumumkan sebagai Provinsi Terinovatif bersama Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, serta Bali. Penghargaan ini diterima Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Uus Kuswanto. Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan creative financing setelah Anggaran Pembangunan Daerah 2026 dipotong dari Rp 95,3 triliun menjadi Rp 81,3 triliun. Misalnya, penamaan produk di halte Transjakarta dan Stasiun MRT.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, menguraikan, IGA yang berlangsung sejak 2007 untuk menghargai inovasi daerah dalam meningkatkan pelayanan publik. Ia menegaskan, pemerintah daerah harus berkolaborasi lintas sektoral; memberikan insentif, inkubasi, dan pembiayaan inovasi; tata kelola inovasi yang cerdas serta sistemik, dan lain-lain. Mengutip ekonom peraih Nobel, Amartya Sen, kebijak-an pemerintah tak cuma soal anggaran/ekonomi, tapi juga menguatkan kebebasan/kapabilitas warga.