Berita Perencanaan|

Perkembangan inflasi Provinsi DKI Jakarta dalam 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan pola fluktuatif. Dimana di awal pandemi Covid-19, inflasi menunjukkan tren menurun lalu mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi. Puncak peningkatan inflasi terjadi pada September 2022 yang mencapai 4,61% akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, sejak Oktober 2022 hingga Januari 2023, inflasi kembali menurun dengan nilai yang masih jauh di atas inflasi pada masa pandemik. Tren menurun ini diharapkan menjadi sinyal bahwa inflasi akan kembali normal.

Provinsi DKI Jakarta pada bulan Januari 2023 mengalami inflasi secara month to month sebesar 0,09% dimana pada bulan sebelumnya terjadi inflasi sebesar 0,55%. Secara year on year, nilai inflasi bulan Januari 2023 sebesar 3,83%, turun 0,38% dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,21%. Angka tersebut berada dalam range proyeksi inflasi dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 (3±1), setelah beberapa bulan sebelumnya berada di luar range. Meredanya inflasi di awal tahun 2023 akibat dari sejumlah barang dan jasa mengalami peningkatan harga, namun sebagian lain mengalami penurunan harga sehingga mampu meredam inflasi.

Inflasi year on year pada bulan Januari 2023 dipicu komoditas bensin, kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga. Kenaikan indeks harga tertinggi masih sama seperti bulan sebelumnya yaitu terjadi pada kelompok transportasi dengan kontribusi sebesar 1,38%. Komoditas utama yang menjadi pemicu pada kelompok tersebut yaitu bensin, jasa angkutan udara, dan jasa angkutan dalam kota. Kelompok selanjutnya yang menjadi pendorong yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,79% yang didorong oleh kenaikan harga rokok kretek filter, beras, dan bawang merah. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga turut memberikan sumbangan inflasi yang dipicu oleh naiknya biaya kontrak rumah, harga bahan bakar rumah tangga, dan tarif sewa rumah. Di sisi lain, secara month-to-month, terjadi inflasi pada seluruh kelompok pengeluaran kecuali kelompok transportasi yang justru mengalami deflasi.

Inflasi year-on-year Provinsi DKI Jakarta pada bulan Januari 2023 secara nasional menempati posisi ke 87 dari 90 kota dengan urutan inflasi tertinggi hingga terendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa inflasi Provinsi DKI Jakarta relatif rendah. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di sekitar Provinsi DKI Jakarta, inflasi year on year Provinsi DKI Jakarta (3,83%) berada pada posisi terendah dibandingkan kota Bogor (5,90%), Depok (6,11%), Tangerang (4,54%), dan Bekasi (5,40%).

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/02/2023)

Close Search Window