Berita Perencanaan|

Rabu (22/6), Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Dr. Nasruddin Djoko Surjono menjadi salah satu panelist Forum Keuangan Asia (Asia Finance Forum) ke-4 dengan tajuk “Reinventing Finance for Sustainability and Inclusion”. Forum ini diselenggarakan oleh Asian Development Bank dengan tujuan untuk mempertemukan para pembuat kebijakan, pengawas sektor keuangan, regulator, lembaga keuangan, akademisi, dan pakar sektor keuangan untuk membahas tren terbaru dalam keuangan berkelanjutan dan inovasi untuk mendukung inklusi keuangan.

Forum dimoderatori oleh Bruno Carrasco dari Asian Development Bank. Narasumber lain yang hadir di antaranya, Anna Sophie Herken (Business Division Head, Allianz Asset Management); Petra Hielkema (Chairperson EIOPA); serta Steve Howard (Chief Sustainability Officer, Temasek International Pte Ltd).

Dalam paparannya, Kepala Bappeda menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 menjadi salah satu momentum penting bagi Jakarta untuk mendorong peningkatan ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kondisi ini juga menyebabkan perekonomian dan kapasitas fiskal Jakarta sempat menurun. Namun, semangat kolaborasi yang digaungkan serta hadirnya platform Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) mendorong peran pemerintah sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-creator.

Selain itu, Jakarta memiliki komitmen tinggi dalam menangani perubahan iklim. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah memperluas akses pejalan kaki dan pesepeda; memindahkan paradigma Car Oriented Development (COD) menjadi Transit Oriented Development (TOD); memperluas jalur MRT dan LRT hingga menyelenggarakan Formula E yang diharapkan dapat mendorong penggunaan mobil listrik di Jakarta. Terlebih lagi, sektor transportasi menjadi salah satu sektor yang paling dominan di Jakarta sebagai kota yang bermobilitas tinggi.

Steve Howard, salah satu narasumber menyatakan bahwa perubahan iklim sama dengan pandemi. Artinya, jika kita hanya membiarkan saja, maka masalah perubahan iklim ini akan menjadi lebih teruk. Secara garis besar, semua narasumber sepakat bahwa diperlukan akselerasi dalam pemulihan keadaan pandemi COVID-19 yang juga memperhatikan lingkungan dan mendorong inklusi agar ke depannya kota menjadi lebih berketahanan dan tangguh. Pada akhir, forum ini ditutup dengan tanya jawab dari beberapa peserta kepada para panelis.

Close Search Window