Berita Perencanaan|

Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, masyarakat Indonesia merayakan Lebaran Idul Fitri dengan menghidangkan sajian khas lebaran, memakai pakaian baru dan mudik ke kampung halaman. Tradisi tersebut tentunya meningkatkan permintaan dan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa kebutuhan lebaran yang akhirnya menaikkan harga sejumlah barang dan jasa. Pada tahun 2022 ini, Lebaran Idul Fitri terasa spesial sebab cuti bersama kembali diadakan setelah dua tahun lamanya tidak ada akibat pandemi Covid-19. Permintaan masyarakat pun lebih tinggi dibanding tahun lalu khususnya pada sektor transportasi untuk keperluan mudik ke kampung halaman.

Inflasi musiman kali ini mencapai 0,7% secara month to month yang tertinggi selama enam dekade terakhir. Selain karena faktor domestik sebab adanya perayaan hari raya Idul Fitri sehingga permintaan barang jasa tinggi, faktor global juga memengaruhi inflasi kali ini yaitu tingginya harga minyak dunia yang berdampak pada penyesuaian tarif pertamax. Walau demikian angka inflasi DKI Jakarta masih terkendali karena DKI Jakarta menempati peringkat ke 78 dari 90 kota yang mengalami inflasi di Indonesia. Angka inflasi DKI Jakarta secara year on year yang sebesar 2,63% juga masih dibawah range proyeksi inflasi Jakarta pada RKPD 2022 (3±1%) sehingga masih dapat dikendalikan atau dalam kategori aman.

Pemicu utama inflasi musiman tahun ini berasal dari kelompok transportasi. Setelah dua tahun lamanya tidak ada cuti bersama Idul Fitri, masyarakat pada tahun 2022 ini akhirnya bisa menikmati hari libur nasional tersebut. Hal ini tentunya menyebabkan tingginya konsumsi BBM dan permintaan jasa transportasi terutama angkutan udara dan kereta api untuk mudik lebaran maupun liburan bersama keluarga. Selain kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga memicu inflasi. Ketiga kelompok ini berkaitan erat dengan komoditas kebutuhan lebaran seperti bensin, tarif angkutan udara, daging ayam ras, minyak goreng, emas perhiasan, bedak dan diapers.

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (01/04/2022)

Close Search Window